BAGI seorang atasan, adalah penting untuk mendapatkan rasa hormat dan disegani oleh para karyawan yang dipimpinnya. Tapi, tak ada yang sempurna di dunia ini. Tak jarang, seorang atasan berpikir telah melakukan yang terbaik dalam memimpin anak buahnya, sementara kenyataan berbicara lain.
Menurut Sandra Naiman, penulis 'The High Achiever's Secret Codebook: The Unwritten Rules for Success at Work,' situasi tersebut kerap terjadi karena atasan tidak menerima feedback yang akurat.
''Sering kali, para karyawan tidak memberitahunya apa yang sebetulnya mereka pikirkan,'' katanya.
Pada nyatanya, menjadi bos yang baik tidak semudah kedengarannya. Menjadi bos bukan berarti Anda bisa memberitahu orang apa yang harus dilakukan, dan mereka pasti melakukannya.
''Peran ini sebetulnya adalah untuk mendukung dan memotivasi orang guna melakukan pekerjaan yang baik. Ini berarti, Anda perlu memahami apa yang memotivasi orang, selalu ada bagi mereka, menjadi contoh yang baik dan menyesuaikan gaya dengan bawahan langsung Anda,'' ujarnya.
Nah, berikut ini adalah sejumlah kriteria atasan yang baik menurut Naiman dan Vicki Salemi, penulis 'Big Career in the Big City' :
Dukungan
Tanyakan pada para karyawan, bagaimana cara terbaik bagi Anda untuk mendukung mereka. Hal ini berguna untuk memastikan Anda melakukan upaya terbaik, untuk membantu para karyawan memberikan performa terbaik mereka pula.
Pastikan para karyawan memiliki semua informasi, sumber daya, dan dukungan yang diperlukan guna mendukung kebutuhan mereka dalam melakukan pekerjaan. Tunjukkan bahwa Anda ingin berada di sana untuk mendukung mereka, imbuh Naiman.
Feedback
Berikan feedback secara kontinyu, baik yang bersifat positif mau pun konstruktif. ''Hal ini membantu karyawan untuk berkembang (secara profesional) dan menghindari kejutan pada saat penilaian kinerja,'' tutur Naiman.
Berkembang
Berikan kesempatan untuk pertumbuhan karier. Dengan demikian, para karyawan akan tahu Anda mendukung mereka, kata Naiman.
Kompeten
Jangan sampai para karyawan tahu kekhawatiran pribadi Anda tentang pekerjaan, atau hambatan dan masalah dalam kehidupan personal Anda. ''Hal ini bertujuan untuk menghindari karyawan merasa harus mengurus bos mereka. Seorang bos yang baik dipandang sebagai sosok yang kompeten dan ada untuk mendukung karyawan mereka,'' ujar Naiman.
Dipercaya
Ciptakan rasa saling percaya. Seorang atasan yang baik adalah yang dapat dipercaya. Jadi, pegang janji Anda, tindaklanjuti komitmen yang telah dibuat, dan jangan pernah melanggar kepercayaan atau membicarakan orang lain dalan organisasi, kecuali untuk hal positif, kata Naiman.
Kasih sayang
Perlakukan karyawan sebagai manusia, bukan bawahan Anda. Jika salah satu karyawan kehilangan seorang anggota keluarganya atau mengalami hari yang buruk, tunjukkan simpati Anda, saran Salemi.
Mendengarkan
Salah satu ciri bos yang baik adalah yang mau mendengarkan anak buahnya, termasuk ketika mereka berkeluh kesah. ''Kadan angota tim cuma perlu mengeluarkan uneg-uneg mereka. Bos yang baik mau mendengarkan,'' kata Salemi.
Memahami
Ketika Anda tidak benar-benar paham tentang pekerjaan karyawan atau cara mereka melakukannya, akan lebih sulit membantu mereka menavigasi pekerjaan tersebut saat mereka membutuhkan sumber daya lebih.
''Seorang bos yang baik juga harus bersedia berjuang bagi karyawannya. Jika dia tidak memahami magnitut tanggung jawab bawahan langsungnya, akan lebih berat baginya untuk meyakinkan pejabat di atasnya tentang nilai mereka,'' kata Salemi.
Jumat, 17 Februari 2012
Ciri-Ciri Karyawan Yang Beretos Kerja Terbaik
artikel etos kerja
”Jangan Meremehkan Anak Tangga Terbawah Dalam Pendakian Menuju Kesuksesan.” – Publilius Syrus
”Menyatu Adalah Awal; Tetap Bersama Adalah Kemajuan; Bekerja Bersama Adalah Kesuksesan.” – Henry Ford
Bila semua karyawan di perusahaan mampu bekerja dengan etos kerja terbaik, maka budaya perusahaan akan bertransformasi menjadi budaya high trust. Budaya high trust akan menghasilkan kredibilitas yang menciptakan rasa percaya setiap stakeholder kepada reputasi perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki tindakan nyata untuk menanam etos kerja yang berkualitas dalam perilaku organisasi. Penanaman ini harus dimulai dari mind set karyawan dan pimpinan perusahaan.
Pada umumnya karyawan – karyawan yang beretos kerja terbaik itu akan berperilaku atau pun berciri-ciri seperti berikut:
1. Mereka akan bekerja untuk membangun reputasi dan kredibilitas dirinya, agar dirinya dihargai perusahaan. Mereka sadar bahwa prestasi dan karir kerja mereka hanya akan berjalan baik, bila mereka mampu berdedikasi total kepada pekerjaan mereka.
2. Mereka sangat loyal kepada pimpinan dan perusahaan. Mereka juga tidak pernah hitung-hitungan jam kerja. Apa pun kejadiannya, mereka akan mengutamakan tanggung jawab pada pekerjaan.
3. Mereka bergabung ke perusahaan dengan membawa misi dan visi pribadi mereka. Yang pasti, mereka akan menggunakan perusahaan sebagai kendaraan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, baik itu dari sisi finansial, maupun dari sisi status sosial mereka.
4. Mereka selalu fokus dan memiliki Komitmen tinggi untuk menjalankan semua rencana kerja perusahaan secara total dan berkualitas. Mereka akan mendedikasikan dirinya untuk bekerja keras mengejar target-target yang diberikan perusahaan.
5. Demi untuk keberhasilan perusahaan, mereka selalu bekerja dengan cara melakukan kolaborasi, koordinasi, komunikasi dengan atasan dan bawahan mereka.
6. Mereka adalah pribadi-pribadi yang kreatif dalam mencari solusi buat setiap masalah di pekerjaan mereka. Termasuk, mereka juga selalu berpikir dan bertindak secara strategis untuk kepentingan masa depan mereka dan perusahaan.
7. Mereka adalah pribadi-pribadi yang pintar membangun suasana kerja yang harmonis dan kompak di tempat kerja.
8. Mereka selalu belajar hal-hal baru untuk bisa menghasilkan kinerja melalui cara kerja yang unggul.
9. Mereka adalah pribadi-pribadi cerdas yang sangat mencair dan sangat mudah menyatu dalam struktur organisasi.
10. Mereka sangat memahami nilai-nilai dan semangat SOP perusahaan, dan mampu bekerja secara fleksible untuk memuaskan perusahaan dan pelanggan.
11. Mereka adalah pribadi-pribadi yang sangat mencair dalam pergaulan mereka di kantor, sehingga sangat pintar meningkatkan pengaruh mereka ke dalam organisasi
12. Mereka adalah pribadi-pribadi yang melaksanakan pekerjaan dengan berpedomankan etika bisnis yang berintegritas.
13. Mereka selalu terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebelum mengambil sikap.
14. Mereka selalu bekerja dengan fakta dan jarang mau berasumsi.
15. Mereka selalu bekerja sesuai rencana dan tidak pernah menyerah untuk mencapai target sesuai rencana.
16. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bersikap murah hati dan sangat peduli untuk menolong rekan kerja yang lain
17. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bertindak tegas dengan memahami risiko.
18. Mereka adalah pribadi yang selalu berambisi untuk menciptakan kinerja terbaik buat perusahaan dan buat diri mereka sendiri.
”Jangan Meremehkan Anak Tangga Terbawah Dalam Pendakian Menuju Kesuksesan.” – Publilius Syrus
”Menyatu Adalah Awal; Tetap Bersama Adalah Kemajuan; Bekerja Bersama Adalah Kesuksesan.” – Henry Ford
Bila semua karyawan di perusahaan mampu bekerja dengan etos kerja terbaik, maka budaya perusahaan akan bertransformasi menjadi budaya high trust. Budaya high trust akan menghasilkan kredibilitas yang menciptakan rasa percaya setiap stakeholder kepada reputasi perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki tindakan nyata untuk menanam etos kerja yang berkualitas dalam perilaku organisasi. Penanaman ini harus dimulai dari mind set karyawan dan pimpinan perusahaan.
Pada umumnya karyawan – karyawan yang beretos kerja terbaik itu akan berperilaku atau pun berciri-ciri seperti berikut:
1. Mereka akan bekerja untuk membangun reputasi dan kredibilitas dirinya, agar dirinya dihargai perusahaan. Mereka sadar bahwa prestasi dan karir kerja mereka hanya akan berjalan baik, bila mereka mampu berdedikasi total kepada pekerjaan mereka.
2. Mereka sangat loyal kepada pimpinan dan perusahaan. Mereka juga tidak pernah hitung-hitungan jam kerja. Apa pun kejadiannya, mereka akan mengutamakan tanggung jawab pada pekerjaan.
3. Mereka bergabung ke perusahaan dengan membawa misi dan visi pribadi mereka. Yang pasti, mereka akan menggunakan perusahaan sebagai kendaraan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, baik itu dari sisi finansial, maupun dari sisi status sosial mereka.
4. Mereka selalu fokus dan memiliki Komitmen tinggi untuk menjalankan semua rencana kerja perusahaan secara total dan berkualitas. Mereka akan mendedikasikan dirinya untuk bekerja keras mengejar target-target yang diberikan perusahaan.
5. Demi untuk keberhasilan perusahaan, mereka selalu bekerja dengan cara melakukan kolaborasi, koordinasi, komunikasi dengan atasan dan bawahan mereka.
6. Mereka adalah pribadi-pribadi yang kreatif dalam mencari solusi buat setiap masalah di pekerjaan mereka. Termasuk, mereka juga selalu berpikir dan bertindak secara strategis untuk kepentingan masa depan mereka dan perusahaan.
7. Mereka adalah pribadi-pribadi yang pintar membangun suasana kerja yang harmonis dan kompak di tempat kerja.
8. Mereka selalu belajar hal-hal baru untuk bisa menghasilkan kinerja melalui cara kerja yang unggul.
9. Mereka adalah pribadi-pribadi cerdas yang sangat mencair dan sangat mudah menyatu dalam struktur organisasi.
10. Mereka sangat memahami nilai-nilai dan semangat SOP perusahaan, dan mampu bekerja secara fleksible untuk memuaskan perusahaan dan pelanggan.
11. Mereka adalah pribadi-pribadi yang sangat mencair dalam pergaulan mereka di kantor, sehingga sangat pintar meningkatkan pengaruh mereka ke dalam organisasi
12. Mereka adalah pribadi-pribadi yang melaksanakan pekerjaan dengan berpedomankan etika bisnis yang berintegritas.
13. Mereka selalu terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebelum mengambil sikap.
14. Mereka selalu bekerja dengan fakta dan jarang mau berasumsi.
15. Mereka selalu bekerja sesuai rencana dan tidak pernah menyerah untuk mencapai target sesuai rencana.
16. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bersikap murah hati dan sangat peduli untuk menolong rekan kerja yang lain
17. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bertindak tegas dengan memahami risiko.
18. Mereka adalah pribadi yang selalu berambisi untuk menciptakan kinerja terbaik buat perusahaan dan buat diri mereka sendiri.
Tujuan PENGHARGAAN KARYAWAN TERBAIK
SECARA PERIODIK yang dikenal dengan
sebutan "Employee of The Months (EoM)" yaitu memberikan penghargaan langsung
bagi pegawai yang menampilkan perilaku yang sejalan dengan visi
, penghargaan Karyawan ini dimaksudkan
pula untuk mendorong pegawai yang terpilih untuk tetap berprestasi dan
sekaligus memacu prestasi pegawai lain.
Pemilihan karyawan terbaik pada prinsipnya menggunakan kriterianya
disesuaikan dengan Misi, Visi atau Tujuan dari perusahaan itu sendiri.
Sehingga dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dapat menentukan
sendiri kriterianya berdasarkan ruang lingkup bisnis atau sistem penilaian
prestasi perusahaan masing-masing. Faktor yang telah kita tentukan dapat
dibagi dalam dua kelompok besar, misalnya:
Faktor Utama:
1. Berfokus kepada Pelanggan - Focus on Client(s)
2. Berfokus kepada Keuangan - Focus on Financial View
3. Pretasi yang dicapai dalam waktu tersebut - Extramile Achievement
4. Penemuan Baru - Innovation
5. Berinisiatif/ Kreatifitas - Inniative/creativity
Faktor Pendukung
6. Kejujuran & Ketulusan - Honesty and integrity
7. Bekerja di atas Standard Kerja - Beyond Job Description
8. dll.
faktor kualitatif dilihat
dari kinerja karyawan tersebut. Sebagai referensi untuk lebih jelasnya
sistem penilaian ini kita bisa menggunakan metodologi Analisa Keputusan
MINAUT INDONESIA yang telah menjadi trademark STM-PPM.
Aspek lain yang perlu dipersiapkan dalam PENILAIAN KARYAWAN SECARA PERIODIK
ini antara lain:
1. KETENTUAN UMUM: yaitu untuk penentuan ruang lingkup pegawai yang dinilai,
periode pemilihan, batas nominasi peserta, kriteria pemilihan perorangan
atau kelompok unit kerja, dan Panitia Proses Seleksi.
2. PROSES SELEKSI: pembagian formulir penilaian, cara pengisian, batas
waktu pengusulan penilaian, sistem pengumpulan kandidat, dll
3. PENENTUAN PEMENANG: pertemuan komite penilaian, nominasi kandidat, waktu
pengumuman, dll.
4. BENTUK PENGHARGAAN: hadiah, sertifikat, publikasi, dll.
5. KOMITE PENILAIAN: pada umumnya diambil dari wakil-wakil unit kerja,
divisi, departemen, dll.
Di bawah ini saya coba uraikan contoh PROSES SELEKSI, antara lain:
1. Pegawai yang berhak dinominasikan adalah pegawai tetap di lingkungan
perusahaan "XYZ"
2. Prestasi yang dinilai adalah prestasi kerja untuk kurun waktu 1 (satu)
bulan sebelumnya
3. Setiap pegawai berhak untuk mencalonkan pegawai lain, baik mitra kerja di
satu departemen maupun dari departemen lain, untuk dipilih sebagai KARYAWAN
TERBAIK. Adapun pegawai yang dicalonkan adalah perorangan atau kelompok yang
terdiri dari minimal 2 (dua) orang dan maksimal 4 (empat) orang.
4. Gunakan formulir terlampir untuk melakukan pencalonan. Cara pengisian:
- Calon dinilai berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan diberi bobot
- Pengusul memberikan penilaian terhadap masing-masing kriteria yang
berkisar antara 1 sampai dengan 5
- Hitung nilai akhir setiap kriteria dengan cara mengalikan bobot dengan
nilai
- Tuliskan penjelasan yang terperinci untuk setiap kriteria
- Gunakan kolom tambahan apabila terdapat keterangan prestasi lain yang
tidak termasuk dalam kriteria yang ditentukan
5. Setelah formulir tersebut dilengkapi, pengusul mengajukannya ke
Manajer/Direktur untuk dievaluasi. Pada tahap ini pengusul dan
Manajer/Direktur diminta untuk bersama-sama mengevaluasi calon tersebut.
6. Setelah dicapai kesepakatan bersama, formulir tersebut dikirimkan ke
departemen SDM untuk diseleksi oleh Panitia/Komite Penilaian,
jadi jelas penilaian KARYAWAN TERBAIK semestinya di lakukan melalui proses selektif dan terperinci,bukan perorangan atau sepihak ,karena penilaian atasan dengan orang terdekat kontestan terpilih bisa saja berbanding terbalik apalagi sang terpilih tidakmemenuhi criteria penilaian dan bila salah-salah menilai bisa terjadi kejelousan yang lain,misalnya yang tidak terpilih merasa absensinya lebih bagus dari kontestan terpilh atau dia lebih unggul dalan skill di banding kontestan terpilih .dan lain sebagainya.
maaf tidak maksud menyinggung atau menggurui makalah ini saya tulis dari berbagai sumber dan pengalaman yang saya dapatkan.,Tujuannya bermaksud untuk lebih tepat sasaran dan menjadi motivasi karyawan lain untuk bersaing secara sehat untuk menjadi yang terbaik.karena banyaknya cibiran di lingkungan bawah yang mengatakan MAAF”untuk apa rajin-rajin yang menilai karyawan terbaik juga gak bisa”
SEMOGA BERMAMFAAT
Langganan:
Postingan (Atom)